1.Hadits yg berbunyi;
"Siapa yang berpuasa hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharam, berarti ia telah mengakhiri penghujung tahun dan mengawali tahun baru dengan puasa, Allah jadikan puasanya ini sebagai kaffarah selama lima tahun"
(Hadits ini Dusta, karena di dalamnya ada dua pendusta, sebagaimana keterangan dari As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu'ah, hal. 45)
"Jangan mengqadha bulan ramadhan pada sepuluh pertama Dzulhijjah"
(Jumlah min Al Ahadits Ad Dha'ifah, No.232)
3.Hadits yang berbunyi;
"Tidak ada satu hari yang lebih dicintai Allah untuk dijadikan sebagai waktu beribadah melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, puasa sehari pada hari tersebut senilai dengan puasa setahun sedangkan beribadah di malam hari pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah senilai beribadah pada saat lailatul qadar"
(Hadits Dha'if, Al Albani dalam Dha'if At Targhib wa At Tarhib, No.734)
4.Hadits yang berbunyi;
"Barangsiapa yang shalat dua raka'at pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), di setiap raka'at ia membaca Al Fatihah 3 kali..maka Allah berfirman; Saya bersaksi di hadapan kalian, bahwa saya telah mengampuni orang ini"
(Hadits palsu, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu'at 2/133, dan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu'ah, hal.53)
5.Hadits yang berbunyi;
"Siapa yang shalat pada malam iedul adha dua raka'at. Setiap raka'at ia membaca Al Fatihah 15 kali dan surat Al Ikhlas 15 kali, maka Allah akan jadikan namanya termasuk penghuni surga"
(Hadits Palsu, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu'at 2/133 dan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu'ah, hal.53)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar