BISMILLAH
Penyakit cacing hati disebabkan oleh cacing hati (Fasciola hepatica) dan menyerang ternak sapi potong pada berbagai umur. Cacing hati bentuknya segi tiga, pipih, berwarna abu-abu kehijauan sampai kecoklatan. Panjangnya bisa mencapai 2-3 cm, penularannya melalui pakan dan air, khususnya melalui pakan hijauan yang telah dicemari larva. Siklus hidup cacing hati adalah cacing yang ditularkan pada waktu ternak sapi potong memakan rumput atau meminum air yang terkontaminasi atau tercemar oleh ternak lain dengan telur cacing.
Dalam pemeliharaan sapi potong yang perlu dijaga supaya sapi tetap sehat adalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: nafsu makan besar dan agak rakus, mata merah jernih dan tajam, hidung bersih, memamah biak bila istirahat, kotoran normal dan tidak berubah dari hari ke hari, telinga sering digerakkan, kaki kuat, mulut basah, temperatur tubuh normal (38,5 39) dan lincah serta jarak/siklus berahi ternak teratur.
Ternak yang terindikasi
Tetapi seandainya ternak sapi sapi kurus dan lemah, nafsu bisa kurang, kurang darah (anaemia), lendir berwarna pucat dan sering mencret, keadaan mata suram, cekung, mengantuk, telinga terkulai, nafsu makan berkurang, minumnya sedikit dan lambat, kotoran sedikit, mungkin diare atau kering dan keras, badan panas, detak jantung dan pernapasan tidak normal, badan semakin kurus, berjalan sempoyongan, kulit tidak elastic, bulu kusut, mulut dan hidung kering, temperature tubuh naik turun, bearti sapi tersebut dalam keadaan sakit yang berkemungkinan terserang oleh penyakit cacing hati.
Bagaimana Mendiagnosanya?
Selanjutnya salah satu metoda untuk melakukan diagnosa penyakit Cacing Hati (Fasciolasis) pada sapi potong, adalah dengan menggunakan antigen Fasciola. Penyakit cacing hati disebabkan oleh cacing hati (Fasciola hepatica) dan menyerang ternak sapi pada berbagai umur.
Bagaimana bentuknya?
Cacing hati bentuknya segi tiga, pipih, berwarna abu-abu kehijauan sampai kecoklatan. Panjangnya bisa mencapai 2-3 cm, penularannya melalui pakan dan air, khususnya melalui pakan hijauan yang telah dicemari larva.
Bagaimana siklus hidupnya?
Siklus hidup cacing hati adalah cacing yang ditularkan pada waktu ternak sapi potong memakan rumput atau meminum air yang terkontaminasi atau tercemar oleh ternak lain dengan telur cacing. Bisa juga cacing hati disebarkan dari induk ke anaknya. Cacing hati ini hidup di usus ternak dan memproduksi banyak telur. Masalah ini biasa terjadi pada musim hujan. Cacing hati memang memerlukan kondisi lingkungan yang basah, artinya cacing hati tersebut bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik bila tempat hidupnya berada pada kondisi yang basah atau lembab, perlu juga diwaspadai kehadiran siput air tawar yang menjadi inang perantara cacing hati sebelum masuk ke tubuh ternak dan melakukan rotasi grazing (penggiliran penggembalaan) pada padang penggembalaan. Lalu peternak harus mewaspadai dan harus lebih mendapat perhatian yang terkait dengan jenis entoparasit dari golongan cacing ini.
Apa bahayanya bagi kesehatan manusia?
Cacing hati merupakan salah satu cacing yang dapat menular pada manusia (zoonosa), penularannya adalah melalui larva telur dewasa yang masuk melalui daging/ hati yang tercemar/terserang cacing hati yang kemudian dikonsumsi manusia, kemudian menyerang organ hati manusia itu sendiri. Oleh karenannya, jika menemukan hati hewan ternak yang terkena cacing hati sebaiknya tidak dikonsumsi/dimusnahkan sebagiannya atau keseluruhannya.
Di mana letak perkembangbiakannya?
Biasanya cacing hati (Fasciola hepatica) bersarang pada pembuluh-pembuluh vena utama (warna putih seperti otot) dan kemudian merasuk jaringan hati lainnya.
Demikian sedikit yang ingin kami bagikan kepada saudaraku sekalian kaum muslimin, agar kiranya daging kurban yang kita bagikan dan konsumsi menjadi lebih membawa barokah.
Diposting ulang dari http://www.facebook.com/notes/adi-j-guswantoro/waspadai-cacing-hati-pada-hewan-qurban-anda/10150370532459020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar